PENGKODEAAN SINYAL DAN DATA ANALOG
A.Pengkodeann
Pengkodean adalah suatu teknik yang
dilakukan untuk memberikan penegasan pada proses yang terlibat (data dan
pensinyalan) transmisi data. Dalam proses tesebut perlu diperhatikan pula fasilitas fasilitas
komunikasi dan media yang tersedia
adapun tujuan pengkodean data adalah
·
Tidak ada komponen DC
• Tidak ada urutan bit yang menyebabkan sinyal berada
pada level 0 dalam waktu lama
·
Tidak mengurangi laju data
·
Kemampuan deteksi kesalahan
Pengkodean
dibagi atas :
1. BCD (Binary codec desimal)
Merupakan
kode binary yang di gunakan untuk mewakili nilai digit decimal saja, yaitu nilai angka 0 s/d 9.
BCD menggunakan kombinasi dari 4 digit. Kode BCD digunakan pada komputer
generasi pertama.
2.SBCDIC( Standard Binary Coded Decimal Intercharge Code)
Merupakan
coding 6 bit untuk 64 karakter. posisi bit di SBCDIC dibagi menjadi 2 zone,
yaitu 2 bit pertama (diberi nama bit A dan bit B) disebut dengan alpha bit
position dan 4 bit berikutnya (diberi nama bit 8, bit 4, bit 2, dan bit 1)
disebut dengan numeric bit position.
3. EBCDIC (Extended Binary code Decimal For information Interchange)
Merupakan
kepanjangan dari Extended Binary Coded Decimal Interchange Code. Terdiri dari
kombinasi 8-bit. Pada jenis ini high order bits atau 4-bit pertama disebut
dengan zone bits dan low-order bits atau 4 bit kedua disebut dengan numeric
bits.
merupakan coding 8 bit untuk 256 karakter. Tranmisi asinkron membutuhkan 11 bit,yaitu :
1 bit awal – 8 bit data 1 bit pariti – 1 bit akhir
merupakan coding 8 bit untuk 256 karakter. Tranmisi asinkron membutuhkan 11 bit,yaitu :
1 bit awal – 8 bit data 1 bit pariti – 1 bit akhir
4. ASCII ( American Standard Code For Information Intercharge)
Merupakan
kepanjangan dari America Standart Code for Information Interchange, yang
dikembangkan oleh American National Standarts Institute (ANSI) untuk tujuan
membuat kode binary yang standar, kode ASCII ini menggunakan kombinasi 7 bit.
SSCII7-bit banyak digunakanoleh komputer generasi
sekarang coding yang sering digunakan oleh peralatan komunikasi data merupakan sandi 8 bit dimana 7 bit digunakan untuk bit
ke 8 sebagai bit perinti
Kode
ASCII7- bit ini terdiri dari 2 bagian
• Control
characters, merupakan karakter yang digunakan untuk mengontrol pengiriman
• Informations characters, merupakan karakter-karakter yang mewakili data.
• Informations characters, merupakan karakter-karakter yang mewakili data.
B Sinyal
Sinyal
adalah suatu hal gejala fisika dimana satu atau beberapa dari karakteristiknya
melambangkan informasi, jenis sinyal yang ada secara umum berdasarkan
hakikatnya, dibagi ke dalam 2 tipe yaitu Sinyal Analog (data analog ) dan
sinyal digital (data digital).
C. Data Analog
Analog
berarti kuno dan digital berarti modern, analaog murah, digital mahal, atau
analog berarti tidak seperti digital yang identik dengan angka-angka. Begitulah
anggapan ”awam”
Tentang
analog dan digital
Data analog
adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang kontinyu, yang membawa informasi
dengan mengubah karakteristik gelombang. Dua parameter/karakteristik terpenting
yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitude dan frekuensi. Gelombang
pada sinyal analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga
variable dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phase. Amplitudo merupakan
ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog. Frekuensi adalah jumlah
gelombang sinyal analog dalam satuan detik. Phase adalah besar sudut dari
sinyal analog pada saat tertentu.
Data Analog disebarluaskan melalui gelombang elekromagnetik (gelombang radio) secara terus menerus, yang banyak dipengaruhi oleh faktor ”pengganggu”. Analog merupakan bentuk komunikasi elektromagnetik yang merupakan proses pengiriman sinyal pada gelombang elektromagnetik dan bersifat variable yang berurutan. Jadi sistem analog merupakan suatu bentuk sistem komunikasi elektromagnetik yang menggantungkan proses pengiriman sinyalnya pada gelombang elektromagnetik.
Jadi sistem analog merupakan suatu bentuk sistem komunikasi elektromagnetik yang menggantungkan proses pengiriman sinyalnya pada gelombangelektromagnetik.
Kecepatan gelombang ini disebut dengan Hertz (Hz) yang diukur dalam satuan detik. Misal dalam satu detik gelombang dikirim sebanyak 1000, maka disebut dengan 1000 Hertz. Kekurangan sistem analog ini adalah pengiriman sinyal agak lambat dan sering terjadi error. Hal-hal seperti ini tidak terjadi pada sistem digital. Oleh karenanya saat ini banyak peralatan maupun aplikasi yang beralih dari sistem analog menjadi sistem digital.
Data Analog disebarluaskan melalui gelombang elekromagnetik (gelombang radio) secara terus menerus, yang banyak dipengaruhi oleh faktor ”pengganggu”. Analog merupakan bentuk komunikasi elektromagnetik yang merupakan proses pengiriman sinyal pada gelombang elektromagnetik dan bersifat variable yang berurutan. Jadi sistem analog merupakan suatu bentuk sistem komunikasi elektromagnetik yang menggantungkan proses pengiriman sinyalnya pada gelombang elektromagnetik.
Jadi sistem analog merupakan suatu bentuk sistem komunikasi elektromagnetik yang menggantungkan proses pengiriman sinyalnya pada gelombangelektromagnetik.
Kecepatan gelombang ini disebut dengan Hertz (Hz) yang diukur dalam satuan detik. Misal dalam satu detik gelombang dikirim sebanyak 1000, maka disebut dengan 1000 Hertz. Kekurangan sistem analog ini adalah pengiriman sinyal agak lambat dan sering terjadi error. Hal-hal seperti ini tidak terjadi pada sistem digital. Oleh karenanya saat ini banyak peralatan maupun aplikasi yang beralih dari sistem analog menjadi sistem digital.
D. Data Digital
Data Digital
merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang
tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1. Sinyal digital hanya memiliki dua
keadaan, yaitu 0 dan 1, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau, tetapi
transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data
yang relatif dekat.
Data Digital pada dasarnya di code-kan dalam bentuk biner (atau Hexa). besarnya nilai suatu sistem digital dibatasi oleh lebarnya / jumlah bit (bandwidth). jumlah bit juga sangat mempengaruhi nilai akurasi sistem digital. Contoh kasus ada sistem digital dengan lebar 1 byte (8 bit). maka nilai-nilai yang dapat dikenali oleh sistem adalah bilangan bulat dari 0 – 255(256 nilai :2 angkat 8) Biasanya sinyal ini juga dikenal dengan sinyal diskret. Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasa disebut dengan bit. Bit merupakan istilah khas pada sinyal digital. Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau satu (1).Kemungkinan nilai untuk sebuah bit adalah 2 buah (21). Kemungkinan nilai untuk 2 bit adalah sebanyak 4 (22), berupa 00, 01, 10, dan 11. Secara umum, jumlah kemungkinan nilai yang terbentuk oleh kombinasi n bit adalah
Data Digital pada dasarnya di code-kan dalam bentuk biner (atau Hexa). besarnya nilai suatu sistem digital dibatasi oleh lebarnya / jumlah bit (bandwidth). jumlah bit juga sangat mempengaruhi nilai akurasi sistem digital. Contoh kasus ada sistem digital dengan lebar 1 byte (8 bit). maka nilai-nilai yang dapat dikenali oleh sistem adalah bilangan bulat dari 0 – 255(256 nilai :2 angkat 8) Biasanya sinyal ini juga dikenal dengan sinyal diskret. Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasa disebut dengan bit. Bit merupakan istilah khas pada sinyal digital. Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau satu (1).Kemungkinan nilai untuk sebuah bit adalah 2 buah (21). Kemungkinan nilai untuk 2 bit adalah sebanyak 4 (22), berupa 00, 01, 10, dan 11. Secara umum, jumlah kemungkinan nilai yang terbentuk oleh kombinasi n bit adalah
Sebesar 2n
buah Teknologi
digital memiliki beberapa keistimewaan unik yang tidak dapat ditemukan pada
Teknologi
analog yaitu
a.
Mampu
mengirim informasi dengan keepatan cahaya yang mengakibatkan informasi dapat
dikirim dengan kecepatan tinggi
b.
Pengunaan
yang berulang terhadap informasi tidak
mempengaruhi kualitas dan kualitas
infrmasi itu sendiri
c.
Informasi
dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk.
d.
Dapat memproses informasi dalam jumlah yang
sangat besar dan mengirimkannya secara interaktif.
Adapun
perbandingan yang mudah dipahami antara analog dengan digital adalah seperti :
pada pita kaset lagu dan file MP3. Jika kita meng-copy (menyalin) atau merekam
pita kaset, tentu hasilnya banyak ditentukan oleh alat perekamnya, kebersihan
”head” rekam nya, dan sebagainya, semakin banyak kita merekam ke tempat lain,
kualitas suaranya akan berubah. Tapi dengan meng-copy file MP3, kita akan
mendapat salinannya sama persis dengan aslinya, berapapun banyaknya kita
menggandakannya. Kini ada juga yang menyalin lagu-lagu dari pita kaset menjadi
file, atau disebut juga “men-digital-isasi”, begitu juga dengan jam analog dan
jam digital.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar